Penangkapan Romahurmuziy Menjadi Pukulan Telak bagi PPP


JABARBICARA.ID — Pengamat politik menilai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Ketua Umum PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Romahurmuziy berdampak politik signifikan bagi PPP pada pemilu 2019

Pendiri dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan hal itu di Jakarta, Jumat (15/03/2019) menanggapi langkah KPK yang melakukan OTT dugaan suap terhadap Romahurmuziy di Surabaya.

Menurut Hasanuddin, penangkapan Romahurmuziy akan menjadi pukulan telak bagi PPP dalam menghadapi pemilu 2019. "Apalagi pelaksanaan pemilu 2019 hanya tinggal sebulan lagi," katanya.

Dia juga mengatakan, OTT terhadap Ketua Umum PPP, akan memicu tsunami besar bagi partai. "PPP saat ini sedang berjuang lolos ke Senayan dengan memperoleh presidential threshold lebih dari 4,0 persen. Dengan adanya kasus penangkapan terhadap ketua umum, PPP diprediksi semakin sulit mewujudkan presidential threshold 4,0," katanya.

Dinilai Hasanuddin juga, penangkapan terhadap Romahurmuziy bisa berdampak terhadap pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin tetapi tidak begitu besar karena basis pemilih PPP tidak begitu besar. "Pemilih PPP dari basis tradisional sampai saat ini masih terbelah," katanya seperti diberitan Antara.

Dia memprediksi, penangkapan terhadap Romahurmuziy terkait isu dugaan korupsi sehingga menjadi isu nasional dan berdampak besar bagi PPP. "Apalagi kalau eskalasi pemberitaan semakin meningkat dan isu ini menjadi viral, maka berdampak besar bagi citra partai dan posisi PPP," katanya.

Hasanuddin juga menduga kuat, kasus penangkapan Romahurmuziy akan menjadi isu menarik untuk dimainkan oleh kubu capres 02.

Romahurmuziy merupakan ketua umum parpol pertama yang terjaring OTT KPK. Ada beberapa ketua umum parpol yang terjerat kasus di KPK, tetapi keterlibatan mereka adalah hasil penyelidikan dan penyidikan.

Beberapa ketua umum parpol yang berurusan dengan KPK di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang terjerat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan Ketua Umum Partai Golkar Setyo Novanto yang terjerat kasus KTP elektronik di Kementerian Dalam Negeri.

Selain itu, pendahulu Romy, yakni Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dijadikan tersangka dan akhirnya masuk penjara karena korupsi dana haji.

Kini, Ketua Umum PPP kembali berurusan dengan hukum. Romahurmuziy ditangkap KPK di Kantor Wilayah Kementerian Agama Surabaya. (IK/TG)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.